Sabtu, 15 Agustus 2020

PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR - Psikologi Pendidikan

 

PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR

Resume ini diajukan untuk memenuhi nilai Psikologi Pendidikan.

logo unp

 

Disusun oleh:
Zhafira Fanmita (19035125)

 

 

 

 

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................ 1

1.      Konsep Sensasi, Atensi, Persepsi, dan Memori................................. 2

2.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemrosesan Informasi.............. 3

3.      Pemanfaatan Pemrosesan Informasi dalam Belajar........................... 3

4.      Lupa dalam Belajar............................................................................ 4

a.       Proses Terjadinya Kelupaan dalam Belajar................................. 4

b.      Faktor-Faktor Penyebab Lupa..................................................... 4

c.       Kiat Mengurangi Lupa dalam Belajar......................................... 5

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 6


PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR

1.     Konsep Sensasi, Atensi, Persepsi, dan Memori

Menurut Jalaluddin Rakhmat (2008;49), sensasi merupakan tahapan pertama dari penerimaan informasi. Kata sensasi berasal dari kata “sense” yang berarti penginderaan yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon (Dalam Rakhmat, 2008;49), sensasi terjadi saat alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls saraf dengan Bahasa yang dipahami oleh otak.

Atensi merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek (Sumardi Suryabrata, 2012; 14). Syamsul Yusuf dan Nani M. Sughandhi (2011;87) mengatakan bahwa terdapat empat cara atensi, yaitu:

                        1.            Atensi selektif

                        2.            Atensi teerbagi

                        3.            Atensi pemeliharaan

                        4.            Atensi eksekutif

Menurut Jalaluddin Rakhmat (2008;56), jenis atau bentuk stimulasi tidak menentukan persepsi, tetapi yang menentukannya adalah karakteristik dari orang yang memberi respon pada stimulasi itu. Prinsip-prinsip persepsi bersifat struktural yang dikenal dengan teori Gestalt. Menurut teori gestalt, ketika mempersepsikan sesuatu, kita kita mempersepsikan sesuatu itu sebagai suatu keseluruhan, kita tidak melihat bagian-bagiannya kemudian menghimpunnya.

Syamsul Yusuf dan Nani M. Sugandhi (2011;89) mengatakan bahwa ,memori merupakan daya ingat terhadap informasi yang sudah lalu. Memori adalah pusat dari kehidupan mental dan berpikir. Oleh sebab itu, remaja harus menyimpan informasi dan memanggil kembali pada saat dibutuhkan. Dalam pemrosesan informasi, terdapat tiga aktivitas yang dilibatkan, yaitu:

                        1.            Pengodean, yaitu memasukkan informasi ke dalam ingatan.

                        2.            Penyimpanan, yaitu menyimpan informasi setiap waktu.

                        3.            Pemanggilan kembali, yaitu mengeluarkan informasi dari penyimpanan).

2.            Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemrosesan Informasi

Secara umum, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemrosesan informasi, yaitu internal dan eksternal. Adapun yang termasuk faktor internal adalah:

            1.            Faktor fisiologis

Faktor fisiologis meliputi faktor fisik dari seorang individu. Bugar atau tidaknya kondisi fisik seseorang akan mempengaruhi pemrosesan informasi yang kemudian berpengaruh pada hasil belajarnya.

            2.            Faktor psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor atau keadaan psikis seseorang yang mempengaruhi emosinya dalam belajar.

Adapun yang termasuk dalam faktor eksternal adalah:

            1.            Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial mempengaruhi pemrosesan informasi seseorang mengingat bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Lingkungan sosial ini meliputi lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat., dan lingkungan keluarga.

            2.            Lingkungan Non-Sosial

Yang termasuk ke dalam faktor non-sosial adalah:

a.       Lingkungan alamiah, merupakan kondisi alam seperti angina sejuk, sinar matahari yanghangat, dan sebagainya.

b.      Faktor instrumental, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak seperti gedung sekolah dan kurikulum sekolah

c.       Faktor materi pelajaran.

3.            Pemanfaatan Pemrosesan Informasi dalam Belajar

Pemanfaatan pemrosesan informasi dalam belajar di antaranya adalah:

a.       Membantu proses pembelajran hingga individu dapat beradaptasi di lingkungan yang selalu berubah.

b.      Menjadi sebuah strategi belajar menggunakan cara berpikir yang berorientasi pada proses.

c.       Kapasilitas belajar yang dapat disajikan dengan lengkap

d.      Terlayaninya prinsip perbedaan individual

4.            Lupa dalam Belajar

Lupa merupakan hal yang wajar bagi manusia bahkan setiap harinya ada orang-orang yang lupa akan sesuatu. Lupa dapat terjadi pada siapa saja tanpa kecuali.

a.      Proses Terjadinya Kelupaan dalam Belajar

Terdapat empat cara yang menjelaskan proses terjadinya lupa dalam belajar, yaitu:

1)      Ketika mengingat sesuatu, otak menyimpannya pada bagian tertentu yang mana sesuatu tersebut harus kita ingat selalu. Ketika ingatan tersebut tidak digunakan, metabolism otak akan melenyapkan ingatan tersebut.

2)      Mungkin sesuatu tersebut tidak lenyap, ttetapi mengalami penghalusan, penegasan, dan asimilasi.

3)      Mungkin juga, sesuatu yang kita ingat sudah tertimbun oleh ingatan lain yang baru, hal seperti ini disebut hambatan retroaktif.

4)      Mungkin pula, sesuatu tersebut merupakan peristiwa-peristiwa mengerikan, menjijikan, atau yang menimbulkan trauma.

b.      Faktor-Faktor Penyebab Lupa

Terdapat empat kemungkinan faktor yang menyebabkan lupa, yaitu:

1)      Kegagalan memanggil kembali (inability to retrieve), yaitu kegagalan menemukan informasi dalam memori jangka Panjang.

2)      Kesalahan rekonstruksi (reconstruction error), yaitu konstruksi memori yang salah menggabungkan informasi.

3)      Interferensi, yaitu fenomena memori jangka panjang menghambat kemampuan mengingat sesuatu yang lain dengan benar.

4)      Kerusakan informasi (decay), yaitu lemahnya dalam tahapan pemrosesan informasi.

 

 

c.       Kiat Mengurangi Lupa dalam Belajar

Untuk mengurangi lupa dalam belajar, terdapat beberapa kiat yang dapat dilakukan, yaitu:

1)      Over learning (belajar lebih)

2)      Extra Study Time (Menambahkan waktu belajar)

3)      Mnemonic Device (muslihat memori)

4)      Clustering (Pengelompokkan)

5)      Distributed practice (Latihan terbagi)

6)      The serial position effect (pengaruh letak bersambung)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Yusuf, Syamsul dan Sugandhi, Nani M. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar