Sabtu, 15 Agustus 2020

contoh soal UTS Psikologi Pendidikan


1.      Jelaskan pentingnya Saudara sebagai calon pendidik memahami tahap-tahap perkembangan peserta didik! Penjelasan disertai contoh

Jawaban:

Sebagai calon pendidik, penting sekali bagi Saya untuk memahami tahap-tahap perkembangan  karena:

a)      Guru berperan dalam pembentukan karakter anak didiknya. Misalnya dalam pembelajaran seorang guru memberi penalaran materi yang cukup rumit kepada anak muridnya yang merupakan siswa kelas 3 SD karena guru tersebut tidak tahu pada tahap usia berapa seorang anak seharusnya diberi penalaran rumit seperti itu sehingga siswa tersebut tumbuh menjadi anak yang mudah jenuh dengan pelajaran khususnya pelajaran yang diberikan guru tadi.

b)      Pentingnya guru untuk dapat mengambil tindakan terhadap anak didiknya. Perlakuan dari guru kepada anak SD tidaklah sama dengan perlakuan guru kepada anak SMA karena keduanya berada pada tahap perkembangan yang berbeda dan tentu saja membutuhkan perlakuan yang berbeda. Contohnya saat anak SD tidak membawa PRnya untuk pertama kali, guru tidak akan menghukumnya dan hanya diberi nasihat agar hal tersebut tidak diulang kembali. Berbeda dengan anak SD, ketika anak SMA tidak membawa PRnya, guru akan memberi nasihat dan punishment yang sekiranya dapat memberi efek jera namun tidak menimbulkan trauma seperti keluar saat jam pelajaran.

c)      Pentingnya penyesuaian materi dengan tingkat pemahaman siswa. Jika guru tidak mengerti tahap-tahap perkembangan anak didiknya, maka akan terjadi ketidaksesuaian materi dengan tingkat pemahaman siswa. Contoh: Saya mengajar materi teori dasar atom kepada anak murid saya di bangku kelas 1 SMA, namun karena tidak memahami tahap-tahap perekembangan peserta didik, Saya menjelaskan materi tersebut hingga teori mekanika kuantum yang sesharusnya dipelajari siswa kelas 2 SMA sehingga murid sulit untuk menangkap materi yang Saya jelaskan dan tujuan pembelajaran tidak dicapai karena Saya yang tidak memahami kapan seharusnya murid mempelajari materi tersebut.

d)      Pentingnya membuat strategi belajar yang lebih efektif. Ketika seorang tenaga pendidik memahami tahap-tahap perkembangan, maka ia akan mengerti bagaimana strategi belajar yang cocok untuk anak didiknya. Contoh: Seorang guru  matematika SMA memahami bahwa  anak didiknya berada pada tahap transisi dari remaja menuju dewasa sehingga anak-anak umumnya menjadi lebih kritis memiliki pendapatnya masing-masing. Melihat hal itu, guru tersebut memiliki strategi belajar dengan membebaskan anak didiknya berpikir terlebih dahulu dalam penyelesaian pada soal yang diberikan dan akan mulai menjelaskan ketika anak didiknya benar-benar tidak mampu menyelesaikan persoalannya.

e)      Menjalin komunikasi yang baik kepada peserta didik. Adanya komunikasi antara guru dan peserta didik sangat penting dalam proses pembelajaran. Komunikasi guru kepada anak pada tahap perkembangan yang berbeda akan memiliki cara berkomunikasi yang berbeda pula. Contoh: saat berbicara pada anak SD, guru cenderung berbicara lemah lembut karena jika tidak, anak SD bisa saja mengalami trauma sebab yang ia ketahui adalah saat orang berbicara dengan nada kuat, berarti orang tersebut adalah orang jahat yang sedang memarahinya. Berbeda pada anak SMA, guru cenderung berbicara secara tegas namun tidak berteriak dan ketika diberi nasihat, anak SMA seharusnya sudah mengetahui alasan dari diberinya nasihat tersebut sehingga ia dapat mengambil hikmah dari suatu kejadian.

2.      Sebagai seorang guru, Saudara berfungsi sebagai pihak yang dapat mengembangkan kemampuan kreativitas siswa sehingga dapat berkembang secara optimal. Kemukakanlah upaya-upaya yang dapat Saudara lakukan untuk mengembangkan potensi kreativitas siswa sesuai dengan bidang matapelajaran Saudara!

Jawaban:

Guru memiliki peran dalam pengembangan kreativitas siswa agar potensi tersebut dapat berkembang secara optimal. Sebagai seorang calon guru, Saya tentu harus memiliki upaya-upaya agar kreativitas anak didik saya dapat berkembang secara optimal, upaya-upaya tersebut adalah:

a)      Meyakini mereka akan kemampuan yang dimilikinya. Tak jarang kita temui banyak anak yang merasa minder akan kemampuan yang dimilikinya. Jadi, sebagai seorang calon guru, upaya yang akan saya lakukan pertama kali adalah meyakini anak didik saya bahwa mereka mampu dan memiliki potensi yang lebih atas kreativitas yang mereka punya.

b)      Memberi informasi terhadap kreativitas yang dimiliki peserta didik. Untuk mengoptimalkan kreativitas yang dimiiliki peserta didik, hal yang tak kalah penting untuk dilakukan guru adalah memberi informasi, baik itu berupa pengetahuan atau informasi perlombaan.

c)      Memberi masukan kepada peserta didik. Masukan yang diberikan oleh guru tentunya adalah masukan yang positif dan membangun seperti bagaimana seharusnya anak tersebut menggunakan kreativitasnya.

d)      Memberi motivasi kepada peserta didik. Motivasi dari guru sangat diperlukan peserta didik untuk terus melangkah menggampai mimpinya. Dengan motivasi, peserta didik menjadi pribadi yang pantang menyerah dan berpikir positif.

e)      Memberi reward terhadap usaha peserta didik untuk mengembangkan kreativitasnya. Reward yang dimaksud tidak selalu berupa uang tunai atau barang-barang tertentu melainkan dapat juga berupa pujian. Dengan memberi reward, peserta didik merasa diapresiasi atas segala usahanya dan akan lebih semangat untuk melanjutkan kreativitasnya.

f)       Menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik. Dengan terjalinnya komunikasi yang biak antara guru dan orang tua peserta didik, orang tua dan guru dapat mengontrol perkembangan dan kemajuan kreativitas sang anak.

g)      Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengikuti lomba. Dengan mengikuti lomba, kreativitas anak berarti tersalurkan dan anak tersebut akan terpacu untuk terus mengembangkan kreativitasnya di atas anak-anak lain.

3.      Peran IQ dalam proses pembelajaran maksimal hanya 20% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang saling berinteraksi satu sama lain seperti kecerdasan emosional, spiritual, kemandirian dan lainnya. Jika pada saat Saudara bertugas nanti menemui siswa dengan potensi IQ yang tinggi (IQ lebih dari 125 melalui hasil tes IQ) namun hasil belajarnya tidak memuaskan dan cenderung bermasalah secara sosial, maka upaya apa dan/atau bantuan apa yang dapat Saudara berikan? (Analisis dan kemukakan jawaban dengan dasar yang logis dan sesuai dengan teori)

Jawaban:

Sebagai seorang calon guru, jika Saya menemukan hal seperti itu, ada beberapa upaya yang akan Saya lakukan untuk mengembalikan semangat belajar peserta didik tersebut, yaitu:

a)      Memahami dan mempelajari masalah yang tejadi pada anak. Sebelum mengambil sebuah tindakan, perlu bagi Saya untuk memahami masalah pada sang anak karena dengan memahami masalah sang anak, Saya dapat mengambil tindakan seperti apa yang harus saya ambil dan masalah apa yang harus saya tuntaskan dari peserta didik itu.

b)       Mengajak sang anak diskusi secara baik. Ketika masalah sudah Saya pahami dan ternyata masalah yang terjadi adalah masalah sosial, maka Saya akan memutuskan untuk berdiskusi pada sang anak secara baik. Dengan begitu, saya dapat lebih mengetahui secara akurat masalah sosial seperti apa yang dialami sang anak.

c)      Memberi masukan positif kepada sang anak. Ketika seseorang melakukan hal yang menurut kita salah, ada baiknya kita memberinya nasihat dan masukan yang positif. Masukan-masukan yang positif ini perlahan akan mengubah cara berpikir anak tersebut mengarah pada hal yang positif juga.

d)      Memberi motivasi dan reward kepada anak didik tersebut. Hasil belajar yang tidak memuaskan umumnya diakibatkan oleh cara belajar yang tidak tepat, oleh sebab itu peserta didik tidak boleh dimarahi ketika mendapat nilai rendah, namun sebaliknya peserta didik harus diberi motivasi untuk meningkatkan cara belajarnya hingga dicapai hasil yang memuaskan. Sementara itu, reward yang diberikan kepada anak tersebut menunjukkan bentuk apresiasi terhadap usaha sang anak untuk ingin melangkah ke arah yang lebih baik.

e)      Mendorong dan membimbing anak didik tersebut untuk melakukan sesuatu sesuai potensinya. Pada kasus ini, sang anak memiliki potensi intelektual di atas rata-rata, oleh sebab itu, Saya akan terus mendorongnya untuk semangat belajar dan meyakini bahwa dirinya memiliki potensi yang lebih. Mungkin Saya akan mulai memberi soal yang sedikit rumit dan ketika ia dapat memecahkan persoalan tersebut, saat itulah Saya membuktikan untuk meyakinkannya bahwa ia bisa menjadi lebih dari yang saat ini.

f)       Mengingatkan selalu peserta didik untuk dapat menyeimbangi antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional, spiritual, dan sebagainya dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif. Tak jarang orang yang memiliki kecerdasan intelektual di atas rata-rata sering melakukan hal-hal yang merugikan dirinya seperti bunuh diri. Hal ini terjadi karena tidak seimbangnya kecerdasan intelektual dengan kecerdasan lainnya seperti emosional, spiritual, dan lainnya. Oleh sebab itu, Saya sebagai calon guru akan berusaha untuk selalu mengingatkan pentingnya keseimbangan tersebut dalam kehidupan manusia.

4.      Kemukakan sebab-sebab munculnya lupa dalam belajar dan upaya mengatasinya!

Jawaban:

Faktor-faktor yang menyebabkan lupa dalam belajar:

a)      Gangguan item-item informasi dalam sistem memori peserta didik. Ketika pesera didik menghafal sebuah materi belajar dan kemudian melanjutkan pada materi yang baru dalam jarak waktu yang singkat, maka pangkal subsistem memori sebelumnya akan menghambat masuknya materi baru pada memori peserta didik tersebut. Hal ini juga dapat terjadi saat menghafal hal-hal yang mirip dalam jarak waktu yang singkat.

b)      Adanya tekanan secara langsung atau tidak langsung pada memori peserta didik.

c)      Berubahnya sikap dan minat peserta didik terhadap proses dan situasi belajar.

d)      Terjadinya gangguan urat syaraf otak akibat penyakit tertentu seperti kecanduan alkohol atau mengalami benturan hebat pada kepalanya yang menyebabkan hilangnya ingatan.

Upaya-upaya untuk mengatasi lupa dalam belajar:

·         Over learning (belajar lebih) artinya kita dapat belajar melebihi batas-batas dasar penguasaan materi pelajaran tertentu.

·         Tambahan waktu belajar, artinya memperpanjang frekuensi aktivitas belajar dari biasanya misalnya yang awalnya belajar kalkulus sejam sehari, dapat ditingkatkan menjadi satu setengah jam belajar.

·         Muslihat memori, artinya menggunakan beberapa kiat khusus agar materi yang dipelajari mudah masuk ke dalam sistem memori. Misalnya membuat singkatan untuk menghafal golongan IA dalam tabel periodik.

·         Peglompokan, artinya mengklasifikasi materi-materi ke dalam kelompok-kelompok tertentu dalam bentuk daftar-daftar item sehingga  lebih mudah untuk disimpan dalam sistem memori.

5.      Jelaskan pemrosesan informasi yang terjadi pada saat proses pembelajaran dilakukan!

Jawaban:

Berdasarkan teori Gagne, pemrosesan informasi saat proses pembelajaran adalah:

a)      Materi-materi pembelajaran yang dilihat dan didengar oleh peserta didik melalui panca indera akan diteruskan ke pusat syaraf dan materi-materi pembelajaran tersebut diproses sebagai informasi.

b)      Materi-materi pembelajaran tersebut akan dipilih secara selektif. Ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam subsistem memori secara permanen dan ada pula yang disimpan dalam subsistem memori dalam jangka pendek.

c)      Informasi-informasi yang telah disimpan dalam memori akan dapat di-recall­ atau diungkapkan kembali setelah diolah dalam sistem memori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar