1.
Jelaskan pentingnya Saudara
sebagai calon pendidik memahami tahap-tahap perkembangan peserta didik!
Penjelasan disertai contoh
Jawaban:
Sebagai calon pendidik, penting
sekali bagi Saya untuk memahami tahap-tahap perkembangan karena:
a)
Guru berperan dalam pembentukan
karakter anak didiknya. Misalnya dalam pembelajaran seorang guru memberi
penalaran materi yang cukup rumit kepada anak muridnya yang merupakan siswa
kelas 3 SD karena guru tersebut tidak tahu pada tahap usia berapa seorang anak
seharusnya diberi penalaran rumit seperti itu sehingga siswa tersebut tumbuh
menjadi anak yang mudah jenuh dengan pelajaran khususnya pelajaran yang diberikan
guru tadi.
b)
Pentingnya guru untuk dapat
mengambil tindakan terhadap anak didiknya. Perlakuan dari guru kepada anak SD
tidaklah sama dengan perlakuan guru kepada anak SMA karena keduanya berada pada
tahap perkembangan yang berbeda dan tentu saja membutuhkan perlakuan yang
berbeda. Contohnya saat anak SD tidak membawa PRnya untuk pertama kali, guru
tidak akan menghukumnya dan hanya diberi nasihat agar hal tersebut tidak
diulang kembali. Berbeda dengan anak SD, ketika anak SMA tidak membawa PRnya,
guru akan memberi nasihat dan punishment yang sekiranya dapat memberi
efek jera namun tidak menimbulkan trauma seperti keluar saat jam pelajaran.
c)
Pentingnya penyesuaian materi
dengan tingkat pemahaman siswa. Jika guru tidak mengerti tahap-tahap
perkembangan anak didiknya, maka akan terjadi ketidaksesuaian materi dengan
tingkat pemahaman siswa. Contoh: Saya mengajar materi teori dasar atom kepada
anak murid saya di bangku kelas 1 SMA, namun karena tidak memahami tahap-tahap
perekembangan peserta didik, Saya menjelaskan materi tersebut hingga teori
mekanika kuantum yang sesharusnya dipelajari siswa kelas 2 SMA sehingga murid
sulit untuk menangkap materi yang Saya jelaskan dan tujuan pembelajaran tidak
dicapai karena Saya yang tidak memahami kapan seharusnya murid mempelajari
materi tersebut.
d)
Pentingnya membuat strategi
belajar yang lebih efektif. Ketika seorang tenaga pendidik memahami tahap-tahap
perkembangan, maka ia akan mengerti bagaimana strategi belajar yang cocok untuk
anak didiknya. Contoh: Seorang guru matematika SMA memahami bahwa anak didiknya berada pada tahap transisi dari
remaja menuju dewasa sehingga anak-anak umumnya menjadi lebih kritis memiliki
pendapatnya masing-masing. Melihat hal itu, guru tersebut memiliki strategi
belajar dengan membebaskan anak didiknya berpikir terlebih dahulu dalam
penyelesaian pada soal yang diberikan dan akan mulai menjelaskan ketika anak
didiknya benar-benar tidak mampu menyelesaikan persoalannya.
e)
Menjalin komunikasi yang baik
kepada peserta didik. Adanya komunikasi antara guru dan peserta didik sangat
penting dalam proses pembelajaran. Komunikasi guru kepada anak pada tahap
perkembangan yang berbeda akan memiliki cara berkomunikasi yang berbeda pula.
Contoh: saat berbicara pada anak SD, guru cenderung berbicara lemah lembut
karena jika tidak, anak SD bisa saja mengalami trauma sebab yang ia ketahui
adalah saat orang berbicara dengan nada kuat, berarti orang tersebut adalah
orang jahat yang sedang memarahinya. Berbeda pada anak SMA, guru cenderung
berbicara secara tegas namun tidak berteriak dan ketika diberi nasihat, anak
SMA seharusnya sudah mengetahui alasan dari diberinya nasihat tersebut sehingga
ia dapat mengambil hikmah dari suatu kejadian.
2.
Sebagai seorang guru, Saudara
berfungsi sebagai pihak yang dapat mengembangkan kemampuan kreativitas siswa
sehingga dapat berkembang secara optimal. Kemukakanlah upaya-upaya yang dapat
Saudara lakukan untuk mengembangkan potensi kreativitas siswa sesuai dengan
bidang matapelajaran Saudara!
Jawaban:
Guru memiliki peran dalam
pengembangan kreativitas siswa agar potensi tersebut dapat berkembang secara
optimal. Sebagai seorang calon guru, Saya tentu harus memiliki upaya-upaya agar
kreativitas anak didik saya dapat berkembang secara optimal, upaya-upaya
tersebut adalah:
a)
Meyakini mereka akan kemampuan
yang dimilikinya. Tak jarang kita temui banyak anak yang merasa minder akan
kemampuan yang dimilikinya. Jadi, sebagai seorang calon guru, upaya yang akan
saya lakukan pertama kali adalah meyakini anak didik saya bahwa mereka mampu dan
memiliki potensi yang lebih atas kreativitas yang mereka punya.
b)
Memberi informasi terhadap
kreativitas yang dimiliki peserta didik. Untuk mengoptimalkan kreativitas yang
dimiiliki peserta didik, hal yang tak kalah penting untuk dilakukan guru adalah
memberi informasi, baik itu berupa pengetahuan atau informasi perlombaan.
c)
Memberi masukan kepada peserta
didik. Masukan yang diberikan oleh guru tentunya adalah masukan yang positif
dan membangun seperti bagaimana seharusnya anak tersebut menggunakan kreativitasnya.
d)
Memberi motivasi kepada peserta
didik. Motivasi dari guru sangat diperlukan peserta didik untuk terus melangkah
menggampai mimpinya. Dengan motivasi, peserta didik menjadi pribadi yang
pantang menyerah dan berpikir positif.
e)
Memberi reward terhadap
usaha peserta didik untuk mengembangkan kreativitasnya. Reward yang
dimaksud tidak selalu berupa uang tunai atau barang-barang tertentu melainkan
dapat juga berupa pujian. Dengan memberi reward, peserta didik merasa
diapresiasi atas segala usahanya dan akan lebih semangat untuk melanjutkan
kreativitasnya.
f)
Menjalin komunikasi yang baik
dengan orang tua peserta didik. Dengan terjalinnya komunikasi yang biak antara
guru dan orang tua peserta didik, orang tua dan guru dapat mengontrol
perkembangan dan kemajuan kreativitas sang anak.
g)
Memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengikuti lomba. Dengan mengikuti lomba, kreativitas anak
berarti tersalurkan dan anak tersebut akan terpacu untuk terus mengembangkan
kreativitasnya di atas anak-anak lain.
3.
Peran IQ dalam proses
pembelajaran maksimal hanya 20% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
saling berinteraksi satu sama lain seperti kecerdasan emosional, spiritual,
kemandirian dan lainnya. Jika pada saat Saudara bertugas nanti menemui siswa dengan
potensi IQ yang tinggi (IQ lebih dari 125 melalui hasil tes IQ) namun hasil
belajarnya tidak memuaskan dan cenderung bermasalah secara sosial, maka upaya
apa dan/atau bantuan apa yang dapat Saudara berikan? (Analisis dan kemukakan
jawaban dengan dasar yang logis dan sesuai dengan teori)
Jawaban:
Sebagai seorang calon guru, jika Saya
menemukan hal seperti itu, ada beberapa upaya yang akan Saya lakukan untuk
mengembalikan semangat belajar peserta didik tersebut, yaitu:
a)
Memahami dan mempelajari
masalah yang tejadi pada anak. Sebelum mengambil sebuah tindakan, perlu bagi
Saya untuk memahami masalah pada sang anak karena dengan memahami masalah sang
anak, Saya dapat mengambil tindakan seperti apa yang harus saya ambil dan
masalah apa yang harus saya tuntaskan dari peserta didik itu.
b)
Mengajak sang anak diskusi secara baik. Ketika
masalah sudah Saya pahami dan ternyata masalah yang terjadi adalah masalah
sosial, maka Saya akan memutuskan untuk berdiskusi pada sang anak secara baik.
Dengan begitu, saya dapat lebih mengetahui secara akurat masalah sosial seperti
apa yang dialami sang anak.
c)
Memberi masukan positif kepada
sang anak. Ketika seseorang melakukan hal yang menurut kita salah, ada baiknya
kita memberinya nasihat dan masukan yang positif. Masukan-masukan yang positif
ini perlahan akan mengubah cara berpikir anak tersebut mengarah pada hal yang
positif juga.
d)
Memberi motivasi dan reward
kepada anak didik tersebut. Hasil belajar yang tidak memuaskan umumnya
diakibatkan oleh cara belajar yang tidak tepat, oleh sebab itu peserta didik
tidak boleh dimarahi ketika mendapat nilai rendah, namun sebaliknya peserta
didik harus diberi motivasi untuk meningkatkan cara belajarnya hingga dicapai
hasil yang memuaskan. Sementara itu, reward yang diberikan kepada anak
tersebut menunjukkan bentuk apresiasi terhadap usaha sang anak untuk ingin
melangkah ke arah yang lebih baik.
e)
Mendorong dan membimbing anak
didik tersebut untuk melakukan sesuatu sesuai potensinya. Pada kasus ini, sang
anak memiliki potensi intelektual di atas rata-rata, oleh sebab itu, Saya akan
terus mendorongnya untuk semangat belajar dan meyakini bahwa dirinya memiliki
potensi yang lebih. Mungkin Saya akan mulai memberi soal yang sedikit rumit dan
ketika ia dapat memecahkan persoalan tersebut, saat itulah Saya membuktikan
untuk meyakinkannya bahwa ia bisa menjadi lebih dari yang saat ini.
f)
Mengingatkan selalu peserta
didik untuk dapat menyeimbangi antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan
emosional, spiritual, dan sebagainya dengan melakukan kegiatan-kegiatan
positif. Tak jarang orang yang memiliki kecerdasan intelektual di atas
rata-rata sering melakukan hal-hal yang merugikan dirinya seperti bunuh diri.
Hal ini terjadi karena tidak seimbangnya kecerdasan intelektual dengan
kecerdasan lainnya seperti emosional, spiritual, dan lainnya. Oleh sebab itu,
Saya sebagai calon guru akan berusaha untuk selalu mengingatkan pentingnya
keseimbangan tersebut dalam kehidupan manusia.
4.
Kemukakan sebab-sebab munculnya
lupa dalam belajar dan upaya mengatasinya!
Jawaban:
Faktor-faktor yang menyebabkan lupa dalam
belajar:
a)
Gangguan item-item informasi
dalam sistem memori peserta didik. Ketika pesera didik menghafal sebuah materi
belajar dan kemudian melanjutkan pada materi yang baru dalam jarak waktu yang
singkat, maka pangkal subsistem memori sebelumnya akan menghambat masuknya
materi baru pada memori peserta didik tersebut. Hal ini juga dapat terjadi saat
menghafal hal-hal yang mirip dalam jarak waktu yang singkat.
b)
Adanya tekanan secara langsung
atau tidak langsung pada memori peserta didik.
c)
Berubahnya sikap dan minat
peserta didik terhadap proses dan situasi belajar.
d)
Terjadinya gangguan urat syaraf
otak akibat penyakit tertentu seperti kecanduan alkohol atau mengalami benturan
hebat pada kepalanya yang menyebabkan hilangnya ingatan.
Upaya-upaya untuk mengatasi lupa dalam belajar:
·
Over learning (belajar lebih) artinya kita dapat belajar melebihi batas-batas
dasar penguasaan materi pelajaran tertentu.
·
Tambahan waktu belajar, artinya
memperpanjang frekuensi aktivitas belajar dari biasanya misalnya yang awalnya
belajar kalkulus sejam sehari, dapat ditingkatkan menjadi satu setengah jam
belajar.
·
Muslihat memori, artinya
menggunakan beberapa kiat khusus agar materi yang dipelajari mudah masuk ke
dalam sistem memori. Misalnya membuat singkatan untuk menghafal golongan IA
dalam tabel periodik.
·
Peglompokan, artinya
mengklasifikasi materi-materi ke dalam kelompok-kelompok tertentu dalam bentuk
daftar-daftar item sehingga lebih mudah
untuk disimpan dalam sistem memori.
5.
Jelaskan pemrosesan informasi
yang terjadi pada saat proses pembelajaran dilakukan!
Jawaban:
Berdasarkan teori Gagne, pemrosesan informasi saat
proses pembelajaran adalah:
a)
Materi-materi pembelajaran yang
dilihat dan didengar oleh peserta didik melalui panca indera akan diteruskan ke
pusat syaraf dan materi-materi pembelajaran tersebut diproses sebagai
informasi.
b)
Materi-materi pembelajaran
tersebut akan dipilih secara selektif. Ada yang dibuang, ada yang disimpan
dalam subsistem memori secara permanen dan ada pula yang disimpan dalam
subsistem memori dalam jangka pendek.
c)
Informasi-informasi yang telah
disimpan dalam memori akan dapat di-recall atau diungkapkan kembali
setelah diolah dalam sistem memori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar